BERLIN (Arrahmah.id) - Pemerintah Jerman pada Kamis (18/12/2025) mengatakan akan menerima 535 warga Afghanistan yang telah dijanjikan suaka di Jerman tetapi terjebak dalam ketidakpastian di Pakistan.
Menteri Dalam Negeri Alexander Dobrindt mengatakan kepada jaringan media RND bahwa Berlin ingin menyelesaikan pemrosesan kasus-kasus tersebut “pada bulan Desember, sejauh mungkin” untuk memungkinkan mereka memasuki Jerman.
Warga Afghanistan tersebut diterima berdasarkan skema pengungsi yang dibentuk oleh pemerintah Jerman sebelumnya, tetapi terjebak di Pakistan sejak Kanselir konservatif Friedrich Merz menjabat pada Mei dan membekukan program tersebut, lansir AFP.
Mereka yang berada dalam skema tersebut bekerja dengan angkatan bersenjata Jerman di Afghanistan selama perang melawan Taliban atau dinilai berisiko tinggi dari Taliban setelah kembali berkuasa pada tahun 2021 –misalnya, aktivis hak asasi manusia dan jurnalis, serta keluarga mereka.
Pakistan telah menetapkan batas waktu hingga akhir tahun untuk penyelesaian kasus warga Afghanistan tersebut, setelah itu mereka akan dideportasi kembali ke tanah air mereka.
Dobrindt mengatakan bahwa “kami sedang berhubungan dengan pihak berwenang Pakistan mengenai hal ini,” menambahkan: “Mungkin ada beberapa kasus yang harus kami tangani di tahun baru.”
Pekan lalu, kementerian dalam negeri mengatakan telah memberi tahu 650 orang dalam program tersebut bahwa mereka tidak akan diterima, karena pemerintah baru menganggap hal itu tidak lagi sesuai dengan “kepentingan” Jerman.
Pemerintah telah menawarkan uang kepada mereka yang masih berada di Pakistan untuk melepaskan klaim mereka untuk menetap di Jerman, tetapi hingga pertengahan November, hanya 62 orang yang menerima tawaran tersebut.
Awal bulan ini, lebih dari 250 organisasi di Jerman, termasuk Amnesti Internasional, Save the Children, dan Human Rights Watch, mengatakan ada sekitar 1.800 warga Afghanistan dari program tersebut yang masih belum jelas statusnya di Pakistan, dan mendesak pemerintah untuk mengizinkan mereka masuk. (haninmazaya/arrahmah.id)