GAZA (Arrahmah.id) - Otoritas Pertahanan Sipil Gaza menemukan 15 jenazah warga Palestina lagi yang dikuburkan di halaman Rumah Sakit Al-Shifa di bagian barat Kota Gaza, sehingga jumlah total jenazah yang ditemukan sejak Senin kini melonjak menjadi lebih dari 100.
Dalam sebuah pernyataan, otoritas tersebut mengatakan bahwa empat di antara korban masih belum teridentifikasi, seperti dilaporkan kantor berita Anadolu pada Selasa (9/12/2025). Disebutkan pula bahwa jumlah keseluruhan jenazah yang berhasil ditemukan dari kompleks medis itu telah mencapai 113 orang.
“Masih ada sejumlah jenazah yang hilang di area rumah sakit, dan proses pencarian serta evakuasi masih terus berlanjut,” tambah pernyataan itu.
https://twitter.com/QudsNen/status/1998148442506318211?ref_src=twsrc%5Etfw%7Ctwcamp%5Etweetembed%7Ctwterm%5E1998148442506318211%7Ctwgr%5E00c6551025cce12ed63f184c7a40170460544eed%7Ctwcon%5Es1_&ref_url=https%3A%2F%2Fwww.palestinechronicle.com%2Fover-100-bodies-recovered-from-mass-grave-at-gazas-al-shifa-hospital%2F
Pada Senin (8/12), tim pertahanan sipil menemukan dan memindahkan 98 jenazah dari rumah sakit tersebut, termasuk 55 korban yang belum teridentifikasi, menurut laporan Anadolu. Mereka adalah para korban yang sebelumnya dikuburkan di dalam area kompleks Al-Shifa.
Menurut Kantor Media Pemerintah Gaza, tim medis telah menemukan sebuah kuburan massal di dalam kompleks itu pada Mei 2024, dari mana puluhan jenazah berhasil dievakuasi.
Kantor tersebut menyatakan bahwa kuburan massal tersebut merupakan “bagian dari genosida dan kejahatan yang dilakukan oleh tentara 'Israel' di dalam Kompleks Medis Al-Shifa, di mana hampir 400 orang dieksekusi.”
Sejak perjanjian gencatan senjata mulai berlaku di Gaza pada 10 Oktober di bawah rencana 20 poin Presiden AS Donald Trump, 'Israel' masih membunuh 379 warga Palestina dan melukai 992 lainnya, menurut data Kementerian Kesehatan Gaza.
Total korban tewas sejak agresi genosida 'Israel' dimulai lebih dari dua tahun lalu telah meningkat menjadi 70.369, dengan 171.069 orang terluka.
Tahap pertama dari kesepakatan itu mencakup pembebasan sandera 'Israel' dengan imbalan pembebasan tahanan Palestina. Rencana tersebut juga mencakup pembangunan kembali Gaza serta pembentukan mekanisme pemerintahan baru tanpa Hamas. (zarahamala/arrahmah.id)