Badai Byron: Ancaman Baru saat Serangan 'Israel' Berlanjut di Seluruh Jalur Gaza

Oleh Zarah Amala
Rabu, 10 Desember 2025 - 10.15
Badai Byron: Ancaman Baru saat Serangan 'Israel' Berlanjut di Seluruh Jalur Gaza
Badai Byron: Ancaman Baru saat Serangan 'Israel' Berlanjut di Seluruh Jalur Gaza

GAZA (Arrahmah.id) - Gaza tengah bersiap menghadapi kedatangan Badai Byron, yang menurut para pejabat dapat memicu bencana kemanusiaan baru bagi ratusan ribu keluarga pengungsi yang kini tinggal di tempat penampungan rapuh.

Kantor Media Pemerintah Gaza menyatakan bahwa badai tersebut diperkirakan terjadi antara hari ini hingga Jumat malam (12/12/2025) membawa hujan lebat, angin kencang, gelombang laut tinggi, dan petir, menimpa populasi yang sudah hidup dalam penderitaan ekstrem.

Dalam sebuah siaran pers, kantor tersebut memperingatkan bahwa banjir, runtuhnya struktur darurat, serta tergenangnya kamp-kamp pengungsian sangat mungkin terjadi, menempatkan lebih dari 1,5 juta orang dalam risiko serius.

Lebih dari satu tahun, sebagian besar dari mereka hidup dalam tenda-tenda lusuh tanpa alternatif jangka panjang akibat pembatasan 'Israel' yang terus menghalangi masuknya bantuan dan material penampungan, termasuk 300.000 tenda dan rumah prefabrikasi.

Kantor tersebut menyalahkan pendudukan 'Israel' atas paparan warga sipil terhadap bahaya iklim dan pelanggaran terhadap hak mereka atas tempat tinggal yang aman. Mereka mendesak Perserikatan Bangsa-Bangsa, organisasi internasional, Presiden AS Donald Trump, para mediator, dan negara-negara donor untuk segera bertindak guna mencegah bencana lebih lanjut.

Saat Gaza bersiap menghadapi badai tersebut, rumah sakit mencatat satu korban jiwa dan enam luka-luka dalam 24 jam terakhir akibat agresi 'Israel' yang berlanjut, menurut Kementerian Kesehatan Palestina. Tim darurat dan pertahanan sipil masih tidak dapat mencapai banyak lokasi di mana para korban diyakini terjebak di bawah reruntuhan karena intensitas serangan yang terus berlangsung.

Sejak gencatan senjata diumumkan pada 11 Oktober 2025, Kementerian mencatat bahwa 377 warga Palestina telah terbunuh dan 987 lainnya terluka. Selain itu, 626 jenazah ditemukan dari lingkungan yang hancur selama upaya pencarian.

Sementara itu, seorang pria Palestina dibunuh oleh tembakan sniper 'Israel' di daerah Al-‘Attatra, Beit Lahia, di bagian utara, menurut jaringan berita Lebanon, Al Mayadeen.

Laporan tersebut menambahkan bahwa pasukan 'Israel' menargetkan rumah-rumah di Kota Tua dekat Deir al-Latin di Gaza City dan mengebom kawasan Al-Shuja'iyya, menghancurkan bangunan tempat tinggal dan memaksa keluarga mengungsi di bawah tembakan berat.

Warga menyatakan kekhawatiran mendalam mengenai badai yang mendekat, khawatir ribuan keluarga pengungsi yang tinggal di tenda dapat mengalami banjir sambil tetap berada di bawah blokade. Operasi penghancuran besar-besaran di persimpangan Al-Shuja'iyya telah memicu pengungsian tambahan, dengan pemandangan serupa terjadi di Khan Yunis di tengah tembakan artileri dan serangan drone.

Menurut Al Mayadeen, serangan 'Israel' kini meluas ke seluruh wilayah Gaza, bukan hanya zona kuning, dan intensif khususnya di bagian timur wilayah tersebut. (zarahamala/arrahmah.id)

Editor: Zarah Amala

Internasional