GAZA (Arrahmah.id) - Enam warga Palestina, termasuk dua anak-anak, berhasil dievakuasi dalam keadaan hidup pada Rabu (17/12/2025) dari bawah reruntuhan atap bangunan yang ambruk akibat badai hebat di Gaza utara, menurut otoritas Pertahanan Sipil.
Dalam pernyataannya, Pertahanan Sipil mengatakan bahwa atap lantai atas sebuah bangunan tiga lantai di Kamp Pengungsi Shati, sebelah barat Kota Gaza, runtuh di tengah sistem tekanan udara rendah yang melanda wilayah tersebut sejak Senin (15/12), sebagaimana dilaporkan kantor berita Anadolu. Pernyataan itu menambahkan bahwa para korban yang diselamatkan berada dalam kondisi kesehatan yang baik.
Gelombang cuaca buruk baru telah mempengaruhi Jalur Gaza sejak Senin, disertai hujan lebat, angin kencang, dan badai.
Seorang warga Palestina gugur dan beberapa lainnya terluka pada Selasa (16/12) setelah sebuah bangunan yang rusak sebagian ambruk akibat hujan deras di Kota Gaza.
Sedikitnya 14 warga Palestina gugur akibat badai musim dingin di Gaza pekan lalu. Lebih dari 53.000 tenda pengungsian terendam air, hanyut, atau robek akibat angin kencang, sementara 13 bangunan runtuh di berbagai wilayah Gaza.
Kondisi cuaca ini menimbulkan bahaya besar bagi warga Palestina yang mengungsi dan terpaksa tinggal di tenda-tenda usang atau bangunan rusak berisiko tinggi, yang sebelumnya telah berulang kali diserang 'Israel' sejak Oktober 2023.
Serangan Udara Sasar Warga Sipil
Pada Rabu yang sama, sedikitnya sepuluh warga Palestina terluka akibat serangan udara 'Israel' yang menargetkan sekelompok warga di dekat persimpangan al-Samer di Kota Gaza, menurut Quds News Network (QNN). Serangan ini merupakan pelanggaran terbaru terhadap perjanjian gencatan senjata yang berlaku sejak 10 Oktober.
Sebelumnya, tentara 'Israel' juga menembaki sejumlah wilayah di Jalur Gaza dengan artileri, lapor Anadolu.
Menurut para saksi, artileri 'Israel' menembaki wilayah tenggara Khan Yunis serta sekitar Koridor Morag, di utara Rafah, Gaza selatan.
Di Gaza tengah, kendaraan militer dan buldoser 'Israel' bergerak ke wilayah timur laut Kota Deir al-Balah dan melakukan operasi pembuldoseran disertai tembakan intens.
Artileri 'Israel' juga membombardir bagian timur Kamp Pengungsi Jabalia di Kota Gaza. Hingga kini belum ada informasi mengenai korban luka akibat serangan tersebut.
Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, setidaknya 393 orang tewas dan 1.074 lainnya terluka akibat serangan 'Israel' sejak gencatan senjata diberlakukan.
Jumlah korban gugur secara keseluruhan kini mendekati 70.700 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dengan lebih dari 171.000 orang terluka sejak 'Israel' melancarkan serangan militer genosidalnya pada Oktober 2023. (zarahamala/arrahmah.id)
