Eskalasi Berbahaya di Penjara 'Israel', Tahanan Palestina Terkemuka Alami Serangan Brutal

Zarah Amala
Kamis, 18 Desember 2025 - 12.46
Eskalasi Berbahaya di Penjara 'Israel', Tahanan Palestina Terkemuka Alami Serangan Brutal
Eskalasi Berbahaya di Penjara 'Israel', Tahanan Palestina Terkemuka Alami Serangan Brutal

YERUSALEM (Arrahmah.id) - Kantor Media Tahanan Palestina pada Rabu (17/12/2025) memperingatkan adanya “eskalasi berbahaya” di penjara-penjara 'Israel', di mana para tahanan Palestina terkemuka menjadi sasaran penyerangan brutal dan penyiksaan psikologis secara sistematis.

Dalam pernyataan yang dikutip jaringan berita Al Mayadeen, kantor tersebut menyebutkan bahwa sejumlah tahanan senior, termasuk tokoh Hamas Abdullah Barghouti dan Bilal Barghouti, serta pemimpin Front Populer untuk Pembebasan Palestina (PFLP) Ahed Abu Ghalma, diseret ke halaman penjara dan dipukuli dengan tongkat hingga berdarah.

Penyerangan tersebut digambarkan sebagai upaya sengaja untuk mematahkan semangat mereka dan mengintimidasi tahanan lain, namun kantor itu menegaskan bahwa upaya tersebut telah gagal.

Peringatan ini muncul di tengah apa yang disebut sebagai kondisi penahanan yang belum pernah terjadi sebelumnya, termasuk pemukulan harian, kelaparan yang disengaja, paparan suhu dingin ekstrem, serta penolakan pakaian musim dingin dan selimut. Laporan itu menyebutkan bahwa penyakit menyebar dengan cepat, sementara pengabaian medis telah berubah menjadi alat pembunuhan perlahan, menjadikan periode ini sebagai salah satu yang paling brutal dalam sejarah gerakan tahanan Palestina selama beberapa dekade.

Marwan Barghouti

Keluarga tokoh Fatah yang ditahan, Marwan Barghouti, juga dilaporkan menjadi sasaran ancaman dan tekanan keamanan yang bertujuan menyebarkan ketakutan dan meruntuhkan semangat, menurut pernyataan tersebut.

Dalam beberapa pekan terakhir, keluarga Barghouti mengetahui bahwa otoritas penjara 'Israel' mematahkan gigi dan tulang rusuknya, melukai telinganya, serta menghancurkan jari-jarinya “sekadar untuk bersenang-senang”, menurut laporan Quds News Network (QNN).

Seorang pengacara berhasil mengunjungi Barghouti pada Ahad (14/12), dua organisasi tahanan Palestina menyatakan dalam pernyataan bersama yang dikutip Anadolu. Mereka mengatakan bahwa Barghouti tetap sadar penuh dan kuat, meski masih menderita akibat serangan-serangan sebelumnya, termasuk tujuh penyerangan brutal yang menyebabkan sejumlah tulang rusuknya patah.

Pernyataan itu menyoroti adanya perang psikologis terorganisir terhadap para tahanan, yang mencakup peningkatan penghinaan dan penindasan, pembaruan sel isolasi, serta serangan berulang saat pemindahan tahanan antarpenjara.

Kondisi Memburuk dengan Cepat

Komisi Urusan Tahanan dan Mantan Tahanan Palestina melaporkan pada Rabu (17/12) bahwa tim hukumnya baru-baru ini mengunjungi tahanan di penjara Ofer, Damon, Gilboa, dan Etzion, dan mendokumentasikan kondisi yang memburuk dengan cepat, menurut Al Mayadeen.

Para tahanan melaporkan kekurangan parah makanan, pakaian, dan perlengkapan kebersihan, disertai penolakan perawatan medis yang berkelanjutan. Selain itu, penyakit kulit, pernapasan, dan usus telah menyebar luas di dalam blok-blok penjara akibat pengabaian medis yang disengaja dan ketiadaan pengawasan kesehatan, yang menimbulkan ancaman serius, terutama bagi tahanan yang sakit dan lanjut usia.

Para tahanan juga bersaksi tentang kekerasan fisik dan psikologis yang terus berlangsung, termasuk pemukulan, penggeledahan dengan kekerasan, hukuman kolektif, dan penahanan di sel isolasi.

Salah satu kasus yang disorot adalah Fadi Awda (41), dari Tulkarm, yang ditahan sejak 2023 dan menderita kelumpuhan total di sisi kanan tubuhnya. Kondisinya dilaporkan memburuk drastis, dengan luka borok menyebar di seluruh tubuhnya.

Komisi menegaskan bahwa Awda sangat membutuhkan kursi roda permanen untuk mengakses kamar mandi dan kebutuhan dasar, karena ia tidak dapat bergerak sendiri. Penurunan berat badan yang parah disebut mengancam nyawanya secara langsung. (zarahamala/arrahmah.id)

HeadlinePalestinapenjara israelTahanan Palestinaserangan brutalMarwan Barghouti