Mualem Tegaskan Aceh Terbuka Terima Bantuan Internasional untuk Korban Banjir dan Longsor

Oleh Ameera
Sabtu, 13 Desember 2025 - 09.36
Mualem Tegaskan Aceh Terbuka Terima Bantuan Internasional untuk Korban Banjir dan Longsor
Mualem Tegaskan Aceh Terbuka Terima Bantuan Internasional untuk Korban Banjir dan Longsor

ACEH TAMIANG (Arrahmah.id) — Gubernur Aceh Muzakir Manaf (Mualem) menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi Aceh tidak menutup pintu bagi negara atau lembaga internasional mana pun yang ingin membantu penanganan pascabencana banjir dan longsor di wilayahnya.

Menurut Mualem, bantuan kemanusiaan merupakan kebutuhan mendesak yang harus disambut bersama.

Pernyataan tersebut disampaikan Mualem saat meninjau langsung lokasi terdampak banjir dan longsor di Kabupaten Aceh Tamiang, Kamis (11/12/2025).

Dalam kunjungan itu, Mualem turut didampingi relawan tim medis dari organisasi Blue Sky Rescue (BSR) Malaysia yang membawa berbagai jenis obat-obatan untuk para pengungsi.

Setibanya dari Banda Aceh menggunakan helikopter, Mualem melanjutkan perjalanan menuju lokasi bencana dengan mobil bak terbuka.

Ia duduk di bagian belakang kendaraan sambil mengenakan masker, menyapa warga yang ditemuinya di sepanjang perjalanan.

Saat berdialog dengan warga di posko pengungsian, Mualem menegaskan bahwa pemerintah daerah terus berupaya maksimal memenuhi kebutuhan masyarakat terdampak.

Namun, ia mengakui bahwa kebutuhan pengungsi masih sangat besar dan belum sepenuhnya terpenuhi.

“Kita usahakan semaksimal mungkin. Mana yang dibutuhkan oleh rakyat, kita tetap sediakan. Sembako, obat-obatan, dan lain sebagainya,” ujar Mualem.

Ia menambahkan, bantuan yang tersedia saat ini masih belum mencukupi.

“Sangat perlu dan masih kurang. Semuanya, dari A sampai Z kurang semuanya, kecuali sembako yang sudah tersalur merata,” katanya.

Menanggapi masuknya bantuan dari luar negeri, Mualem menegaskan bahwa Aceh siap menerima bantuan internasional tanpa keberatan.

“(Bantuan) dari internasional, kita tidak apa. Kalau mereka memberi, kita terima. Ini kemanusiaan,” tegasnya.

Mualem juga menyampaikan bahwa pemerintah pusat telah membahas langkah-langkah lanjutan untuk pemulihan pascabencana, terutama bagi warga yang kehilangan tempat tinggal.

Menurutnya, pembangunan rumah sementara hingga rumah layak huni permanen sedang difasilitasi.

“Kita sudah duduk dengan para menteri dan Presiden. Ini mau difasilitasi mungkin rumah sementara dan rumah layak huni untuk permanen,” ujar Mualem.

Terkait kerusakan parah di sejumlah titik, termasuk banyaknya material kayu yang hanyut terbawa arus banjir, Mualem menegaskan akan dilakukan evaluasi menyeluruh.

“Yang dibawa arus semua kayu, kita akan evaluasi dulu bagaimana langkah yang kita ambil ke depan,” katanya.

Sebelumnya, Aceh juga kembali menerima bantuan tambahan berupa obat-obatan dan makanan dari Kuala Lumpur, Malaysia. Bantuan tersebut berasal dari relawan serta kenalan Mualem di negeri jiran.

“Alhamdulillah sudah sampai bantuan dari Kuala Lumpur, yaitu 3 ton untuk kita bagi-bagikan ke beberapa kabupaten/kota,” kata Mualem.

Ia merinci bantuan tersebut terdiri dari 2 ton obat-obatan dan 1 ton makanan untuk anak-anak, serta didampingi delapan dokter dan perawat dari Malaysia.

(ameera/arrahmah.id)

Editor: Ameera

Nasional