Parade Militer Suriah Picu Kekhawatiran 'Israel' setelah Slogan Pro-Gaza Viral

Oleh Zarah Amala
Kamis, 11 Desember 2025 - 10.26
Parade Militer Suriah Picu Kekhawatiran 'Israel' setelah Slogan Pro-Gaza Viral
Parade Militer Suriah Picu Kekhawatiran 'Israel' setelah Slogan Pro-Gaza Viral

DAMASKUS (Arrahmah.id) - Para tentara Suriah meneriakkan slogan-slogan dukungan untuk Gaza dalam sebuah parade militer pada Senin (8/12/2025) di Damaskus, saat negara itu menandai satu tahun tumbangnya rezim Presiden Bashar al-Assad.

Cuplikan parade tersebut telah banyak beredar di media sosial dalam beberapa hari terakhir, dan menimbulkan kekhawatiran di 'Israel', yang sejak Desember 2024 telah menduduki lebih banyak wilayah Suriah dan secara rutin membombardir sejumlah wilayah di negara itu.

“Gaza, Gaza, Gaza tetap berkibar siang dan malam.Di tengah bom dan kehancuran, kami takkan pernah tumbang. Aku datang untukmu, wahai musuh, akan kucari kau meski bersembunyi di gunung api.
Dari darahku akan kutempa peluru, dan darahmu akan mengalir seperti sungai,” demikian seruan para tentara dalam parade yang dihadiri Presiden Ahmad asy Syaraa dan para pejabat tinggi Suriah lainnya.

Irama yel-yel militer itu juga pernah digunakan oleh sayap bersenjata Hamas, Brigade al-Qassam, di Gaza, seperti terlihat dalam video yang dibagikan kelompok tersebut pada Februari.

Tentara Aljazair juga menggunakan yel serupa dalam latihan militernya, menurut situs berita Suriah Enab Baladi.

Cuplikan tersebut mendapat liputan luas di media 'Israel', dengan Radio Tentara 'Israel' mengutip sejumlah pejabat keamanan yang tidak disebutkan namanya, yang mengatakan bahwa lembaga pertahanan 'Israel' termasuk pejabat tinggi, telah mengadakan pertemuan khusus untuk membahas hal itu.

“Sifat rezim [Suriah] itu adalah jihadisme ekstremis, dan kami tidak terkecoh,” kata salah satu pejabat kepada stasiun tersebut.

Sejak kejatuhan rezim Assad pada Desember 2024, 'Israel' semakin meningkatkan serangan udaranya di Suriah, sekaligus menduduki wilayah yang lebih luas dari Dataran Tinggi Golan, yang direbutnya pada 1967, serta melancarkan serangan hampir setiap hari di wilayah selatan negara itu.

Pada Rabu (10/12), pasukan 'Israel' menculik seorang pemuda dari desa Al-Ardeh di pedesaan barat Provinsi Daraa.

Jurnalis Nour al-Hassan mengatakan kepada  Al-Araby Al-Jadeed, bahwa pasukan 'Israel' memasuki desa tersebut dan menargetkan rumah milik Mohammed al-Qweider sebelum membawanya ke lokasi yang tidak diketahui.

Al-Hassan menambahkan bahwa infiltrasi 'Israel' ke wilayah selatan Suriah semakin meningkat, begitu pula dengan frekuensi penculikan.

Fadi Al-Asma’i, pemimpin redaksi Golan Media Foundation, mengatakan kepada Al-Araby Al-Jadeed bahwa saat ini terdapat 41 pemuda Suriah yang ditahan oleh 'Israel', dengan satu orang telah dibebaskan.

Di tempat lain, pada Rabu (10/12), tiga warga Suriah terluka akibat tembakan 'Israel' ketika tentara menyerang kota Khan Arnabeh di pedesaan Quneitra.

Sumber lokal mengatakan kepada Al-Araby Al-Jadeed bahwa satu unit militer 'Israel' yang terdiri dari lima kendaraan secara tiba-tiba memasuki area tersebut, kemudian mendirikan pos pemeriksaan militer sementara antara Khan Arnabeh dan desa Ain Aisha di jalur lama pedesaan utara Quneitra.

Para tentara melepaskan tembakan langsung dan bom asap ke arah warga sipil di sekitar pos pemeriksaan itu, menyebabkan tiga orang terluka dan harus dilarikan untuk mendapat perawatan, sementara lalu lintas dihentikan sepenuhnya. (zarahamala/arrahmah.id)

Editor: Zarah Amala

Internasional