SYDNEY (Arrahmah.id) -- Aksi penembakan di Pantai Bondi pada Ahad (14/12/2025) mengguncang Australia. Setidaknya 12 tewas dan 29 lain cedera dalam penembakan yang diduga dilakukan dua orang itu. Para pelaku termasuk yang cedera dan tewas.
Kantor Berita Nasional ABC (14/12) melaporkan kedua pria bersenjata itu adalah ayah (50) dan anak (24). Sang ayah dibunuh oleh polisi, sementara putranya, Naveed Akram, masih di rumah sakit.
Polisi pun menggerebek rumah Akram, yang sempat menjadi mahasiswa Universitas Hamdard, Islamabad, di Bonnyrigg, New South Wales, pada Ahad malam. Penggerebekan itu bagian dari penyelidikan atas penembakan pada Ahad sore.
Penggrebekan menemukan enam senjata api dilisensikan kepada pria berusia 50 tahun itu dan enam ditemukan di tempat kejadian.
Seorang wisatawan asal Inggris mengatakan bahwa ia melihat dua penembak berpakaian hitam setelah suara tembakan terdengar di Pantai Bondi yang merupakan tempat wisata terkenal di Australia.
"Terjadi penembakan, ada dua penembak berpakaian hitam dengan senapan semi-otomatis," kata warga bernama Timothy Brant Coles dikutip AFP.
Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menyebut penembakan di Pantai Bondi sebagai peristiwa yang mengejutkan dan sangat menyedihkan.
"Polisi dan petugas tanggap darurat berada di lokasi untuk menyelamatkan nyawa. Pikiran saya bersama setiap orang yang terdampak," ujar Albanese dalam pernyataan resmi yang dibagikan kantornya.
Ia juga mengimbau masyarakat di sekitar lokasi kejadian untuk mengikuti arahan dari Polisi New South Wales.
Dikutip Al Jazeera, Asosiasi Yahudi Australia melaporkan bahwa penembakan terjadi ketika ada acara perayaan Hanukkah di lokasi kejadian.
Pemerintah Israel pun telah buka suara. Presiden Israel Isaac Herzog mengutuk peristiwa tersebut.
"Saudara kami di Sydney telah diserang oleh teroris jahat dalam serangan yang amat brutal terhadap komunitas Yahudi yang sedang menyalakan lilin untuk merayakan Hanukkah di Bondi Beach," ucap Herzog melalui pernyataan.
Meski begitu, otoritas Australia masih belum menjabarkan detail kejadian dan juga pelaku penembakan.
Video yang beredar di X memperlihatkan orang-orang berlarian di Pantai Bondi saat terdengar beberapa tembakan dan sirene polisi.
Sementara itu, sebuah organisasi besar Muslim di Australia mengecam penembakan mengerikan yang menewaskan 10 orang di Pantai Bondi.
"Hati, pikiran, dan doa kami bersama para korban, keluarga mereka, serta semua orang yang menyaksikan atau terdampak oleh serangan traumatis ini," ujar Australian National Imams Council dalam pernyataannya.
"Momen ini menjadi saat bagi seluruh warga Australia, termasuk komunitas Muslim Australia, untuk bersatu dalam persatuan, empati, dan solidaritas," tambahnya. (hanoum/arrahmah.id)
