MOSKOW (Arrahmah.id) -- Insiden tragis terjadi di desa Gorki-2 di distrik Odintsovo, wilayah Moskow, di mana seorang remaja (15) menyerang bocah Muslim di sekolahnya dengan pisau. Menurut Komite Investigasi Rusia, penyerang tersebut juga menyerang seorang petugas keamanan sekolah dan salah satu siswa.
Dilansir Asia Plus (16/12/2025), siswa yang diserang meninggal dunia akibat luka-lukanya. Departemen Kepolisian Regional Moskow mengkonfirmasi bahwa korban meninggal adalah seorang bocah berusia 10 tahun.
Sebuah video serangan tersebut, yang dipublikasikan oleh saluran Telegram Mash, menunjukkan penyerang muda yang diduga kuat penganut Neo-NAzi mendekati sekelompok siswa dengan pisau dan bertanya, "Apa kewarganegaraanmu?"
https://www.youtube.com/shorts/hJACrQPstS0
Petugas keamanan mencoba untuk campur tangan, tetapi penyerang menyemprotkan semprotan merica ke wajahnya dan kemudian menusuknya. Penyerang kemudian mengarahkan pisaunya ke anak-anak, melukai bocah tersebut hingga tewas.
Saluran Telegram Ostorozhno, Novosti melaporkan bahwa korban berasal dari keluarga Tajik, dan mengidentifikasi bernama Kobiljon A.
Media Rusia mengindikasikan bahwa pelaku telah merencanakan kejahatan tersebut dengan cermat. Tepat sebelum serangan, ia mengatakan kepada salah satu guru, “Saya akan segera masuk penjara.” Awalnya, remaja itu berencana untuk menargetkan guru matematikanya, Maria Dmitriyevna, tetapi ia tidak hadir pada saat itu.
Setelah pembunuhan, remaja itu mengunci diri di ruang kelas, di mana ia akhirnya ditangkap oleh penegak hukum.
Menurut TASS, tersangka mengakui kesalahannya.
"Interogasi sedang berlangsung. Laporan awal menunjukkan bahwa ia mengakui kejahatannya," kata Olga Vradiy, juru bicara Kantor Komite Investigasi di Oblast Moskow.
Media Rusia melaporkan bahwa serangan itu kemungkinan dimotivasi oleh xenofobia. Tepat sebelum kejadian, tersangka telah membagikan sebuah manifesto kepada siswa lain.
Menurut rekannya, pelaku membagikan sebuah dokumen neo-Nazi berjudul Kemarahanku, di mana ia mengungkapkan permusuhan terhadap Yahudi, Muslim, anti-fasis, dan kaum liberal.
Rasisme di Rusia terutama muncul dalam bentuk sikap negatif terhadap warga negara non-etnis Rusia, imigran atau turis dan tindakan negatif terhadap mereka oleh sebagian warga Rusia.
Secara tradisional, rasisme Rusia mencakup antisemitisme dan Tatarofobia, serta permusuhan terhadap berbagai kelompok etnis di Kaukasus, Asia Tengah, Asia Timur, Asia Selatan, dan Afrika.
Beberapa sumber mengatakan puluhan ribu orang bergabung dengan kelompok neo-Nazi di Rusia pada tahun 2000-an. Rasisme dilaporkan merupakan masalah yang signifikan di Rusia. (hanoum/arrahmah.id)
