Siraj-ul-Haq: Ketegangan Antara Kabul dan Islamabad Melayani Tujuan AS

Hanin Mazaya
Rabu, 17 Desember 2025 - 15.13
Siraj-ul-Haq: Ketegangan Antara Kabul dan Islamabad Melayani Tujuan AS
Siraj-ul-Haq: Ketegangan Antara Kabul dan Islamabad Melayani Tujuan AS

ISLAMABAD (Arrahmah.id) - Mantan pemimpin Jamaat-e-Islami Pakistan, Siraj-ul-Haq, mengatakan bahwa rakyat Pakistan dan Khyber Pakhtunkhwa tidak menginginkan perang antara Kabul dan Islamabad.

Ia memperingatkan para pejabat Pakistan bahwa konflik dengan Afghanistan akan melayani kepentingan dan keinginan Amerika Serikat.

Siraj-ul-Haq mengklaim bahwa AS sedang menghasut konflik antara kedua negara untuk merebut kembali kendali atas Pangkalan Udara Bagram, lansir Tolo News (17/12/2025).

Siraj-ul-Haq menyatakan: "Saya juga mengatakan kepada para penguasa Pakistan, para menteri yang berbicara tentang perang dan berbicara tentang membangun Tora Bora lainnya, ini adalah keinginan Amerika. Menyeret Afghanistan dan Pakistan ke dalam konflik adalah keputusan yang dibuat oleh Trump."

Ia menyuarakan kekhawatiran ini di tengah ketegangan yang belum terselesaikan antara kedua negara.

Sementara itu, beberapa analis politik juga menyalahkan militer Pakistan karena memicu ketidakpercayaan di kawasan tersebut.

Mohammad Aslam Danishmal, seorang profesor universitas, mengatakan: "Satu-satunya sumber ketidakpercayaan di kawasan ini adalah militer Pakistan. Mereka telah membahayakan kepentingan India, Afghanistan, Iran, Rusia, dan Tiongkok."

Najib-ur-Rahman Shamal, seorang analis politik, menambahkan: "Pakistan dipengaruhi oleh militer dan angkatan bersenjatanya, dan ketidakstabilan serta ketidakamanan yang berkelanjutan di kawasan ini hanya akan menyebabkan lebih banyak ketegangan."

Sebelumnya, Imarah Islam Afghanistan juga menyatakan bahwa kalangan militer tertentu di Pakistan tidak senang dengan pemerintahan pusat yang kuat dan stabil di Afghanistan dan mencoba memprovokasi ketegangan antara Kabul dan Islamabad dengan berbagai dalih. (haninmazaya/arrahmah.id)

PakistanImarah Islam Afghanistan