(Arrahmah.id) - Perempuan memiliki risiko genetik yang lebih besar untuk mengalami depresi berat dibandingkan laki-laki, menurut sebuah studi yang meneliti perbedaan jenis kelamin dalam genetika gangguan tersebut.
Penelitian yang dipimpin oleh QIMR Berghofer Medical Research Institute di Australia dan dipublikasikan pada Rabu di Nature Communications ini menganalisis data genetik dari hampir setengah juta orang.
Penelitian ini menemukan 16 varian genetik yang terkait dengan depresi pada perempuan dan delapan pada laki-laki, termasuk satu varian yang baru ditemukan pada kromosom X.
Temuan ini menunjukkan bahwa meskipun depresi memiliki banyak kesamaan dasar genetik di antara kedua jenis kelamin, perempuan memiliki beban risiko genetik yang lebih tinggi secara keseluruhan, yang dapat membantu menjelaskan mengapa kondisi ini lebih umum terjadi pada perempuan di seluruh dunia, lansir Anadolu (10/10/2025).
Para peneliti juga menemukan bahwa beberapa varian genetik tampaknya memengaruhi masalah kesehatan lain secara berbeda pada laki-laki dan perempuan, termasuk gejala metabolik yang lebih umum pada perempuan dengan depresi.
Temuan ini menyoroti bahwa arsitektur genetik depresi berbeda antara laki-laki dan perempuan, dan memahami perbedaan tersebut dapat meningkatkan diagnosis dan pengobatan, menurut studi tersebut. (haninmazaya/arrahmah.id)
