UEA Terbongkar sebagai Pembeli Rahasia Senjata 'Israel' dalam Kesepakatan Elbit Senilai US$2,3 Miliar

Zarah Amala
Kamis, 18 Desember 2025 - 13.03
UEA Terbongkar sebagai Pembeli Rahasia Senjata 'Israel' dalam Kesepakatan Elbit Senilai US$2,3 Miliar
UEA Terbongkar sebagai Pembeli Rahasia Senjata 'Israel' dalam Kesepakatan Elbit Senilai US$2,3 Miliar

ABU DHABI (Arrahmah.id) - Uni Emirat Arab (UEA) diam-diam telah menandatangani kesepakatan senjata senilai US$2,3 miliar dengan produsen persenjataan 'Israel' yang kontroversial, Elbit Systems, demikian diungkap media Prancis Intelligence Online awal pekan ini.

Kesepakatan tersebut diumumkan bulan lalu oleh Elbit Systems, namun identitas pembelinya sengaja dirahasiakan.

Elbit, yang fasilitasnya di Inggris dan Eropa kerap menjadi sasaran aksi protes pro-Palestina, memproduksi sejumlah perlengkapan militer paling canggih milik 'Israel', termasuk sistem tanpa awak dan sensor udara.

Menurut Intelligence Online, UEA membeli versi lanjutan dari sistem perlindungan pesawat J-Music buatan Elbit. Sistem ini menggunakan teknologi laser canggih untuk melumpuhkan sensor rudal darat-ke-udara yang ditembakkan ke arah pesawat.

Sistem tersebut akan diproduksi di dalam wilayah UEA sebagai bagian dari proyek bersama yang telah memperoleh persetujuan pemerintah 'Israel'.

Kesepakatan ini akan dilaksanakan selama delapan tahun dan disebut sebagai kesepakatan persenjataan terbesar kedua dalam sejarah 'Israel'.

Banyak rincian kesepakatan masih dirahasiakan karena sensitivitas teknologi pertahanan yang terlibat. Amnesty International dan Oxfam mengkritik kesepakatan ini, dengan menyatakan bahwa kerja sama tersebut berpotensi berkontribusi pada pelanggaran hukum internasional atau membahayakan warga sipil.

UEA sendiri dituduh mendukung milisi-milisi yang terlibat dalam pelanggaran HAM berat di berbagai wilayah, termasuk Rapid Support Forces (RSF) di Sudan.

Perusahaan-perusahaan pertahanan 'Israel' telah beroperasi di UEA sejak kedua negara menormalisasi hubungan pada 2020 melalui perjanjian yang menuai kecaman luas, dikenal sebagai Abraham Accords. Elbit Systems dan Israel Aerospace Industries kini memiliki kantor perwakilan di Abu Dhabi.

UEA juga tercatat berinvestasi di Third Eye, perusahaan 'Israel' yang mengembangkan teknologi anti-drone.

Kesepakatan senjata 'Israel'-UEA ini terjadi di tengah tertundanya rencana pembelian jet tempur F-35 oleh UEA dari Amerika Serikat, menyusul kekhawatiran di Washington bahwa teknologi F-35 bisa bocor ke China, mengingat hubungan dekat UEA dengan Beijing.

'Israel', sebaliknya, dinilai jauh lebih bersedia dibanding AS dalam menjual teknologi militer ke UEA, seiring upaya Tel Aviv membangun aliansi dan memposisikan diri sebagai pemain kunci di kawasan.

Kesepakatan ini muncul tak lama setelah diumumkannya gencatan senjata rapuh dalam perang genosida 'Israel' di Gaza, yang telah membuat 'Israel' semakin terisolasi di kawasan maupun secara global.

Meski demikian, ekspor militer 'Israel' justru mengalami lonjakan signifikan belakangan ini, termasuk penjualan sistem Arrow-3 ke Jerman senilai US$3,5 miliar, serta sistem pertahanan udara Spyder ke Rumania senilai US$2,2 miliar. (zarahamala/arrahmah.id)

HeadlineIsraelsenjataueaelbit system