Gencatan Senjata, Rakyat Palestina Masih Menderita

Oleh Hanin Mazaya
Jumat, 21 November 2025 - 18.07
Gencatan Senjata, Rakyat Palestina Masih Menderita
Gencatan Senjata, Rakyat Palestina Masih Menderita

Sampai hari ini Gaza tak luput dari penderitaan. Kita muak dengan istilah “gencatan senjata” karena tidak sekalipun memperbaiki kondisi Gaza. Dengan atau tanpa gencatan senjata, Gaza masihlah terjajah. Penjajahan terus berlanjut hingga Gaza memasuki musim hujan. Kondisi yang semakin memperburuk keadaan.

Badan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA) melaporkan keluarga di Jalur Gaza terpaksa mencari pengungsian, termasuk tenda-tenda darurat. Hal ini disebabkan hujan yang mengguyur jalur Gaza memperburuk situasi yang sudah sangat mengkhawatirkan di wilayah tersebut.

Akan tetapi bantuan kemanusiaan tidak bisa masuk tanpa seizin Israel. Israel terus memblokir masuknya material perlindungan seperti tenda dan rumah mobil, mengingkari kewajibannya berdasarkan perjanjian gencatan senjata yang mulai berlaku pada 10 Oktober 2025 (Antaranews.com, 15/11/2025).

Judulnya Gencatan Senjata, namun Gaza tetap dalam pengawasan militer Israel. "Garis Kuning" (Yellow Line) menandai batas penempatan ulang militer Israel berdasarkan tahap pertama kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas. Garis tersebut membatasi akses bagi ribuan warga yang seharusnya bisa kembali ke rumah mereka. Warga setempat mengatakan bahwa puluhan warga Palestina yang berupaya mendekati atau melintasi garis tersebut ditembak oleh pasukan Israel.

Nyatanya gencatan senjata tak menghentikan genosida. Militer Israel menembak siapa saja yang mendekati garis kuning dengan dalih membunuh mata-mata dan pejuang Hamas. Baik itu gencatan senjata maupun kondisi perang, keadaannya sama saja. Tidak pernah sekalipun menghentikan pembunuhan di Gaza. Gaza selalu terjajah atas nama perang.

Banyak sekali data dan fakta lapangan menunjukkan bahwa yang sedang terjadi di Gaza bukanlah kondisi perang, melainkan sebuah penjajahan. Dalam kondisi ini, gencatan senjata bukan solusi perdamaian. Karena sejak awal Gaza adalah pihak yang tertindas dan tidak diberikan kesempatan untuk membela diri. Sedang Israel selalu menjadikan kondisi perang sebagai alasan untuk menindas dan menjajah.

Pasca 1924, sejak Israel mulai menduduki tanah Palestina, Gaza tidak pernah baik-baik saja. Makin hari kondisinya semakin memburuk. Gaza berjuang seorang diri mempertahankan kehormatannya disaat dunia hanya mampu menyaksikan Israel menjajah dengan dukungan hegemoni dunia, yaitu Amerika Serikat (AS).

Penjajahan di Gaza adalah penjajahan tersistemik dengan AS sebagai dalang dan Israel sebagai pelaku utamanya. Menyerahkan urusan ini pada mereka sama saja dengan melanggengkan penjajahan atas tanah Palestina. PBB dengan segudang resolusi yang dikeluarkan hanya formalitas dimata dunia. Yang sebenar terjadi adalah mereka sedang mendukung Israel, menyokong para militer tuk mencaplok tanah syam.

Selama masalah penjajahan ini diserahkan kepada AS dengan perangkat PBB, selama itu pula penjajahan berkembang subur di tanah Gaza. Takkan kita dapati kiblat pertama umat muslim tersebut hidup damai sebagaimana pada masa kekhilafahan terdahulu.

Dengan demikian, satu-satunya solusi yang bisa diharapkan umat islam untuk menyelamatkan muslim Gaza adalah dengan mengembalikan kehormatan islam, menerapkan syariat islam secara totalitas dan menyeluruh dari individu, masyarakat, hingga negara.

Kepala negara harus mengemban syariat islam, memerintah dengan aturan sang Pencipta, dan memastikan masyarakatnya menerapkan aturan-aturan islam. Syariah dan khilafah harus dipastikan tegak dalam suatu negeri. Ini akan menjadi bekal bagi umat islam tuk membela kehormatan saudaranya yang sedang terjajah disisi lain.

Dibawah komando kepala negara yang menerapkan syariat islam kaffah, Gaza akan dibela. Khilafah tidak akan tinggal diam melihat umat islam terjajah, ia akan menjadi perisai yang berdiri digarda terdepan tuk melawan penjajahan.

Inilah solusi tersistemik tuk menyelesaikan penjajahan tersistemik. Ketika barat dengan kezalimannya terus melakukan penjajahan di atas Negeri muslim maka Khilafah akan turun tangan membela kehormatan negerinya.

Hari ini, umat Islam harus bersatu dalam menyuarakan Islam Kaffah melalui dakwah islam ideologis. Karena hanya dengan cara inilah segala penjajahan di atas dunia akan dihapuskan dan Gaza Akan terbebas dari segala penindasan. Wallahu'alam

Editor: Hanin Mazaya

Opini